15 macam alat komunikasi kuno dan fungsinya

alat komunikasi kuno
alat komunikasi kuno




Di era digital ini, kita sering kali terlena oleh gemerlap teknologi modern yang memberikan kemudahan dalam berkomunikasi. Namun, perlu diingat bahwa sebelum zaman ini, manusia telah berhasil berkomunikasi dengan alat-alat sederhana namun penuh makna. Pengenalan terhadap alat komunikasi kuno ini membawa kita pada perjalanan menggali kekayaan sejarah komunikasi manusia.

Sebelum kita menyelami lebih dalam, mari kita tentukan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan alat komunikasi kuno. Secara sederhana, alat komunikasi kuno adalah "media atau sarana yang digunakan manusia untuk bertukar informasi atau pesan sebelum adanya teknologi modern seperti telepon atau internet"

Alat komunikasi kuno memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk perjalanan sejarah umat manusia. Dari zaman prasejarah hingga periode perang, cara kita berkomunikasi telah menjadi inti dari perkembangan budaya dan peradaban.

Berikut ini alat komunikasi kunu beserta fungsinya:

  1. Bedug: alat komunikasi yang terbuat dari tabung kayu dan kulit kambing yang dipukul dengan tongkat kayu. Fungsinya adalah untuk menandakan waktu salat dan acara keagamaan. Bedug biasa digunakan di masjid atau mushola sebagai pengganti atau pelengkap azan. Bedug juga dapat digunakan untuk mengumumkan berita penting atau bahaya kepada masyarakat.

  2. Kentongan: alat komunikasi yang terbuat dari bambu yang dilubangi dan diketuk dengan tongkat kayu. Fungsinya adalah untuk memberi tahu warga tentang kejadian genting, seperti banjir, kebakaran, atau perampokan. Kentongan juga dapat digunakan untuk membangunkan sahur pada bulan Ramadan atau mengumpulkan orang untuk ronda malam.

  3. Gamelan: alat musik yang terdiri dari berbagai instrumen, seperti gong, saron, bonang, dan kendang. Fungsinya adalah untuk mengiringi tarian, wayang, dan upacara adat. Gamelan merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai seni dan estetika tinggi. Gamelan juga dapat mengekspresikan emosi, suasana hati, dan pesan tertentu melalui bunyi yang dihasilkannya.

  4. Trompet: alat musik tiup yang terbuat dari logam. Fungsinya adalah untuk memberi tanda akan dimulainya suatu acara, arahan dalam sebuah barisan, atau sebagai alat hiburan. Trompet dapat menghasilkan bunyi yang nyaring dan jelas yang dapat terdengar dari jarak jauh. Trompet juga dapat digunakan untuk menunjukkan rasa hormat, gembira, atau sedih.

  5. Daun lontar: media untuk menulis dan menyimpan naskah kuno pada zaman kerajaan. Fungsinya adalah untuk merekam sejarah, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan. Daun lontar dipilih karena tahan lama, mudah dibentuk, dan tidak mudah rusak. Daun lontar ditulis dengan menggunakan pisau atau bambu yang tajam dan tinta yang terbuat dari campuran jelaga dan minyak kelapa.

  6. Asap: alat komunikasi yang menggunakan pembakaran kayu atau bahan lain yang menghasilkan asap. Fungsinya adalah untuk mengirimkan pesan dan sebagai peringatan dalam keadaan darurat atau sebagai alat navigasi. Asap dapat digunakan untuk memberitahu lokasi, kondisi, atau permintaan bantuan kepada orang lain yang berada di tempat yang berbeda. Asap juga dapat digunakan untuk menandai arah atau jarak.

  7. Merpati pos: alat komunikasi yang menggunakan burung merpati yang sudah terlatih untuk membawa pesan. Fungsinya adalah untuk mengirimkan surat atau dokumen dari satu tempat ke tempat lain. Merpati pos dipilih karena memiliki kemampuan terbang yang cepat, jauh, dan akurat. Merpati pos juga dapat menghindari rintangan atau bahaya yang ada di udara.

  8. Lonceng: alat komunikasi yang terbuat dari logam yang dibentuk menjadi corong dan dipukul dengan palu. Fungsinya adalah untuk menghasilkan bunyi yang memiliki arti sesuai dengan tempat atau daerah lonceng dipasang, seperti mengumpulkan orang, mengingatkan waktu ibadah, atau menandakan bahaya. Lonceng dapat menghasilkan bunyi yang bervariasi tergantung pada bentuk, ukuran, dan bahan yang digunakan.

  9. Prasasti: media untuk menulis dan menyimpan informasi penting pada zaman kerajaan. Fungsinya adalah untuk memperingati peristiwa, mengukuhkan kekuasaan, atau mengatur hukum. Prasasti biasanya terbuat dari batu, logam, atau kayu yang dipahat dengan menggunakan alat tajam. Prasasti juga dapat berisi relief atau gambar yang melengkapi informasi yang ditulis.

  10. Lontar: alat komunikasi yang terbuat dari daun palem yang dipotong tipis dan ditulis dengan pisau atau bambu. Fungsinya untuk menyampaikan pesan, undangan, atau perintah dari satu orang ke orang lain. Lontar biasanya digunakan oleh para bangsawan, pejabat, atau ulama untuk berkomunikasi secara formal atau rahasia. Lontar juga dapat berisi doa, mantra, atau ilmu gaib.

  11. Tongkat: alat komunikasi yang terbuat dari kayu atau logam yang digunakan oleh raja atau pemimpin. Fungsinya untuk memberikan informasi tanpa harus mengeluarkan suara, seperti menghentakan tongkat untuk menarik perhatian, memberi perintah, atau menunjukkan sikap. Tongkat juga dapat digunakan sebagai simbol kekuasaan, martabat, atau kewibawaan.

  12. Tifa: alat musik yang terbuat dari kayu yang dilubangi dan ditutup dengan kulit binatang. Fungsinya untuk menghasilkan bunyi yang digunakan untuk mengiringi tarian, menyampaikan pesan, atau menandakan suasana hati. Tifa biasanya digunakan oleh suku-suku di Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. Tifa juga dapat digunakan sebagai alat ritual, perang, atau perayaan.

  13. Seruling: alat musik tiup yang terbuat dari logam atau plastik yang dilubangi. Fungsinya untuk menghasilkan bunyi yang digunakan untuk mengiringi musik, menghibur diri, Bisa juga sebagai alat belajar. Seruling dapat menghasilkan bunyi yang bervariasi, mulai dari tinggi, rendah, keras, atau halus. Seruling juga dapat digunakan sebagai alat seni, hobi, atau pendidikan.

  14. Tanduk: alat komunikasi yang terbuat dari tanduk binatang, seperti kerbau, sapi, Serta rusa. Fungsiny untuk menghasilkan bunyi yang digunakan untuk memberi sinyal, memanggil hewan, atau sebagai alat upacara. Tanduk dapat menghasilkan bunyi yang keras, tajam, atau menggelegar. Tanduk juga dapat digunakan sebagai alat pertanian, perburuan, atau persembahan.

  15. Tulang: alat komunikasi yang terbuat dari tulang binatang, seperti ayam, sapi, Serta kambing. Fungsinya untuk digunakan sebagai media ramalan, perdukunan, bisa juga sebagai alat permainan. Tulang dapat digunakan untuk mengetahui masa depan, nasib, atau keberuntungan seseorang. Tulang juga dapat digunakan sebagai alat hiburan, kesenangan, atau tantangan.
Demikanlah 15 macam  alat komunikasi kuno dan fungsinya .Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk anda.Jika Anda memiliki saran atau pertanyaan, jangan ragu untuk menghubungi kami.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url