Berikut Ini 13 Dampak Negatif Iptek di Bidang Sosial Budaya

dampak negatif iptek di bidang sosial budaya



Pada era perkembangan teknologi yang pesat, kita tak bisa mengabaikan dampak negatif iptek di bidang sosial budaya. Teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin maju bisa berdampak buruk pada way of life dan kebiasaan hidup manusia. Dalam artikel ini, akan dibahas tujuh dampak negatif iptek di bidang sosial budaya yang harus menjadi perhatian kita bersama.

Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi banyak hal, termasuk cara berkomunikasi, kebiasaan konsumsi, nilai dan norma budaya, hingga identitas budaya. Dalam kehidupan ini, sering kali kecanggihan teknologi lebih diutamakan ketimbang kearifan lokal. Dampak-dampak negatif ini bisa berdampak buruk pada kehidupan sosial dan budaya manusia secara keseluruhan. Mari kita bahas lebih detail dampak negatif iptek di bidang sosial budaya.

1.Perubahan dalam Cara Berkomunikasi

Salah satu dampak negatif iptek terhadap sosial budaya terlihat dalam perubahan cara berkomunikasi. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti media sosial, banyak orang lebih cenderung berkomunikasi melalui pesan teks atau melalui media digital daripada berinteraksi langsung secara tatap muka. Hal ini dapat mengurangi kualitas interaksi sosial serta mempengaruhi hubungan antarindividu.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2020, sebanyak 64,8% penduduk Indonesia menggunakan media sosial untuk berkomunikasi. Dari jumlah tersebut, 52,9% lebih sering menggunakan pesan teks daripada bertemu secara langsung. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin banyak orang yang lebih nyaman berkomunikasi secara digital daripada tatap muka.

Perubahan cara berkomunikasi ini juga dapat berdampak pada kualitas interaksi sosial, terutama untuk generasi yang lebih muda. Sejumlah studi menunjukkan bahwa generasi muda yang lebih sering menggunakan media sosial cenderung memiliki keterampilan interpersonal yang lebih rendah serta cenderung mengalami kesulitan dalam mengembangkan hubungan antarpribadi yang lebih dalam.

Perbandingan Penggunaan Media Sosial Menurut Jenis Kelamin

Jenis KelaminMedia SosialPesan TeksTatap Muka
Laki-laki60,2%47,8%12,4%
Perempuan69,4%58,2%11,2%

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk tetap memperhatikan pentingnya interaksi tatap muka serta mengembangkan keterampilan interpersonal yang baik. Meskipun iptek memberikan kemudahan dalam berkomunikasi, interaksi sosial secara langsung tetap memiliki peran penting dalam membangun hubungan yang sehat dan berkualitas.

2.Hilangnya Kebiasaan Tradisional

Dalam melihat dampak buruk perkembangan iptek di masyarakat, salah satu hal yang terjadi adalah hilangnya kebiasaan tradisional. Iptek telah mengubah cara hidup masyarakat dalam berbagai aspek, termasuk dalam upaya melestarikan tradisi serta budaya lokal.

Banyak adat istiadat yang tergerus oleh perkembangan teknologi dan modernisasi. Pakaian adat yang semakin jarang dipakai serta praktik-praktik adat yang tidak lagi relevan dalam konteks kehidupan modern adalah contoh nyata dari hilangnya kebiasaan tradisional.

Namun, keberlanjutan serta pelestarian kebiasaan tradisional memiliki nilai yang penting bagi masyarakat. Iptek dapat digunakan untuk mengembangkan serta memperkuat nilai-nilai budaya yang ada, bukan menghapusnya.

3.Perubahan Nilai dan Norma Budaya

Perkembangan iptek juga dapat mempengaruhi perubahan nilai dan norma budaya. Nilai-nilai tradisional yang diyakini dan dijunjung tinggi dalam masyarakat dapat tergeser oleh nilai-nilai yang dibawa oleh teknologi. Misalnya, pengaruh media sosial yang mempromosikan nilai-nilai individualisme dan konsumtif, yang dapat mengubah cara pandang masyarakat terhadap nilai yang lebih bersifat kolektivitas dan gotong royong.

Pendapat Masyarakat Terhadap Perubahan Nilai dan Norma Budaya

Menurut survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian independen, sebagian besar masyarakat merasa khawatir dengan adanya perubahan nilai dan norma budaya yang disebabkan oleh perkembangan iptek. Mereka menganggap bahwa kearifan lokal beserta nilai-nilai tradisional harus tetap dijaga dan dilestarikan, serta tidak boleh tergeser oleh nilai-nilai yang dibawa oleh teknologi.

Contoh Perubahan Nilai dan Norma Budaya

Jenis PerubahanContoh
Kurangnya Rasa Saling PeduliMedia sosial memudahkan penyebaran informasi, namun juga memicu meningkatnya perilaku bullying dan hate speech di masyarakat.
Individualisme yang BerlebihanAdanya kemudahan akses informasi dan konsumsi yang ditawarkan oleh iptek dapat meningkatkan perilaku konsumtif dan individualistik.
Persaingan yang TinggiPengaruh iptek dapat memicu persaingan yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan, yang dapat menggeser nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat.

Perubahan nilai beserta norma budaya yang disebabkan oleh perkembangan iptek dapat memberikan dampak negatif pada masyarakat. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional serta menjaga keseimbangan antara perkembangan iptek dan kearifan lokal. Sebagai individu, kita bisa memulainya dengan menghargai serta mempraktikkan nilai-nilai tradisional dalam kehidupan sehari-hari.

4.Ketidakseimbangan Antara Iptek dan Tradisi Budaya

Salah satu efek negatif teknologi dalam konteks sosial budaya adalah terjadinya ketidakseimbangan antara iptek dan tradisi budaya. Seringkali keberadaan iptek dianggap sebagai sumber kemajuan serta perkembangan, sedangkan tradisi dianggap sebagai sesuatu yang kuno dan terbelakang. Hal ini dapat menimbulkan konflik antar generasi yang lebih terbuka terhadap teknologi dan generasi yang lebih tua yang memegang teguh kearifan lokal.

Ketidakseimbangan ini bisa menyebabkan pergeseran nilai-nilai budaya serta menghilangkan keterampilan dan pekerjaan tradisional. Sebagai contoh, banyak orang yang mulai meninggalkan profesi yang sudah dijalankan oleh keluarganya selama bertahun-tahun karena ingin memilih pekerjaan yang lebih modern dan teknologi.

Menjaga keseimbangan antara kearifan lokal dan perkembangan iptek yang memadai menjadi kunci penting untuk menjaga keberlangsungan kesejahteraan sosial budaya. Tradisi beserta iptek dapat saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain jika diatur dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

5.Pengaruh Negatif Iptek terhadap Dinamika Keluarga

Salah satu konsekuensi iptek terhadap aspek sosial budaya terlihat dalam dinamika keluarga. Dalam era digital ini, kehadiran gadget serta media sosial memudahkan interaksi antarindividu, namun juga dapat mengganggu interaksi keluarga secara langsung.

Banyak anggota keluarga yang lebih cenderung terlibat dalam aktivitas digital individu daripada berkomunikasi secara langsung. Hal ini dapat mempengaruhi kedekatan dan solidaritas keluarga. Sebuah studi menunjukkan bahwa semakin tinggi penggunaan media sosial dalam keluarga, semakin rendah kualitas interaksi antaranggota keluarga dan semakin kurangnya kepuasan hidup dalam keluarga tersebut.

Masalah lain yang dapat timbul adalah kurangnya waktu interaksi langsung antara anggota keluarga karena penggunaan gadget. Hal ini dapat menimbulkan kesan bahwa keluarga sedang bersama, padahal kualitas interaksi antaranggota keluarga sebenarnya dapat berkurang.

Kesimpulan: Penggunaan teknologi dapat mengganggu interaksi keluarga secara langsung serta mengurangi kualitas interaksi antaranggota keluarga. Penting bagi keluarga untuk memperhatikan penggunaan teknologi dalam interaksi keluarga sehingga dapat mempertahankan kedekatan, solidaritas, dan keharmonisan keluarga.

6.Perubahan Gaya Hidup dan Kebiasaan Konsumsi

Perkembangan iptek juga berdampak pada perubahan gaya hidup serta kebiasaan konsumsi masyarakat. Seiring dengan kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh teknologi, banyak orang yang lebih memilih untuk berbelanja atau memesan makanan secara online melalui aplikasi, daripada berbelanja di toko tradisional atau memasak di rumah. Hal ini dapat mengubah pola belanja dan pola makan masyarakat.

Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pada tahun 2019, terdapat peningkatan 20% dalam penggunaan aplikasi toko online di Indonesia. Sedangkan, survei yang dilakukan oleh JAKPAT pada tahun 2020 menunjukkan bahwa sekitar 80% responden lebih memilih memesan makanan melalui aplikasi daripada langsung memasak di rumah.

Implikasi buruk dari perubahan gaya hidup dan kebiasaan konsumsi yang disebabkan oleh perkembangan iptek adalah:

  1. Pola makan yang tidak sehat dan berisiko terhadap kesehatan, karena banyaknya pilihan makanan cepat saji dan kurangnya asupan gizi yang seimbang.

  2. Meningkatnya penggunaan bahan kemasan yang sulit terurai, yang berdampak pada lingkungan.

  3. Berkurangnya minat konsumen terhadap produk-produk lokal dan industri tradisional, yang dapat memengaruhi keberlangsungan industri tersebut.

Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan pengaturan yang baik dalam menggunakan teknologi serta memilih gaya hidup yang sehat dan berkelanjutan. Dampak buruk iptek pada sosial budaya dapat diminimalisir dengan cara mengembangkan teknologi yang berkelanjutan dan menjaga kearifan lokal, serta tetap memperhatikan dampak dari penggunaan teknologi terhadap lingkungan dan masyarakat.

7.Abai terhadap Nilai-Nilai Sejarah dan Warisan Budaya

Perkembangan iptek juga dapat membuat masyarakat menjadi kurang peduli terhadap pelestarian nilai-nilai sejarah dan warisan budaya lokal. Salah satu contohnya adalah hilangnya minat dan keinginan untuk mempelajari dan merawat bahasa daerah, seni tradisional, atau pengetahuan lokal lainnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, terdapat penurunan jumlah penutur bahasa daerah di Indonesia. Sebagai contoh, pada tahun 2010, jumlah penutur bahasa Jawa mencapai 83,4 juta orang, sedangkan pada tahun 2018 hanya tersisa sebesar 75,9 juta orang. Hal ini menunjukkan adanya degradasi nilai budaya karena pengaruh iptek.

Hal ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan serta menghargai warisan budaya lokal. Selain itu, popularitas budaya global juga dapat menimbulkan tekanan pada identitas budaya lokal serta membuat masyarakat enggan untuk mempelajari dan merawat budaya lokal mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk mempromosikan dan mendukung pelestarian nilai-nilai sejarah dan warisan budaya lokal. Dalam hal ini, pemerintah dan lembaga pendidikan dapat berperan aktif dalam memberikan pelatihan dan memperkenalkan kegiatan yang dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya lokal.

Selain itu, masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam upaya pelestarian budaya lokal dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh lembaga pemerintah atau swasta, atau dengan mempelajari dan mempraktikkan budaya lokal mereka sendiri.

8.Dampak Negatif Iptek terhadap Dunia Pendidikan

Dalam era modern, teknologi terus berkembang dengan pesat serta mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Dampak negatif dari perkembangan iptek terhadap adat istiadat semakin terlihat dalam dunia pendidikan saat ini.

Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran bisa menggeser peran guru sebagai sumber pengetahuan utama, sehingga nilai-nilai yang diajarkan melalui metode tradisional bisa tergeser oleh teknologi. Banyak siswa yang lebih nyaman dengan pembelajaran digital serta mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal.

Selain itu, penggunaan gadget dan media sosial dapat mengganggu konsentrasi siswa dan mengurangi kualitas pembelajaran. Banyak siswa yang terganggu oleh pesan atau notifikasi saat sedang belajar, yang membuat mereka kesulitan memfokuskan perhatian pada materi pelajaran.

Hal ini harus menjadi perhatian serius bagi institusi pendidikan dan pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara teknologi dan metode tradisional. Pendidikan harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal serta tidak mengabaikan nilai-nilai sejarah serta warisan budaya.

9.Konflik antara Iptek dan Tradisi Budaya

Dalam beberapa kasus, perkembangan iptek bisa menantang dan melibatkan tradisi budaya yang ada yang dapat menyebabkan perpecahan serta konflik antargenerasi. Konflik ini terjadi karena adanya perbedaan dalam memandang teknologi dan tradisi budaya.

Persepsi Terhadap Teknologi

Di satu sisi, generasi yang lebih muda cenderung lebih terbuka terhadap teknologi serta menganggapnya sebagai sumber kemajuan dan perkembangan. Mereka melihat teknologi sebagai alat untuk mempermudah hidup dan meningkatkan efisiensi.

Di lain sisi, generasi yang lebih tua cenderung lebih skeptis terhadap teknologi modern serta berpegang pada kearifan lokal tradisi. Mereka beranggapan bahwa teknologi dapat merusak tatanan sosial dan budaya yang telah ada selama berabad-abad.

Tantangan Harmoni Sosial

Perbedaan pandangan ini dapat menyebabkan konflik antara generasi yang lebih muda. yang lebih muda terbuka terhadap teknologi, sedengan generasi yang lebih tua lebih berpegang pada tradisi budaya. Konflik ini dapat menimbulkan ketegangan serta merusak harmoni sosial dalam masyarakat.

Pentingnya Menjaga Keseimbangan

Dalam menghadapi tantangan antara iptek dan tradisi budaya, penting untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan iptek dan kearifan lokal tradisi. Perubahan dan perkembangan teknologi harus diikuti dengan upaya pelestarian kearifan lokal dan warisan budaya yang telah ada sejak lama.

Jangan biarkan konflik antara iptek dan tradisi budaya merusak harmoni sosial dalam masyarakat.

10.Hilangnya Keterampilan Tradisional

Perkembangan iptek juga berdampak pada hilangnya keterampilan tradisional. Pada era digital, banyak keterampilan tradisional yang sudah tidak diperlukan lagi atau tergantikan oleh teknologi modern. Hal ini dapat mengarah pada degradasi nilai budaya serta hilangnya pengetahuan serta kearifan lokal.

Sebagai contoh, penggunaan mesin penggiling jagung yang saat ini lebih mudah dan efektif dilakukan menggunakan mesin modern membuat penggunaan alat tradisional ini semakin terpinggirkan. Anak-anak muda yang tumbuh di era digital seringkali tidak tertarik atau tidak memiliki kesempatan untuk mempelajari keterampilan tradisional seperti ini.

Hal ini dapat menyebabkan generasi muda kehilangan identitas dan terputus dari akar budaya mereka, karena keterampilan serta pengetahuan yang tidak diwariskan ke generasi selanjutnya dapat hilang selamanya. Oleh karena itu, penting untuk tetap memperhatikan serta memelihara keterampilan tradisional, sehingga tradisi dan kearifan lokal dapat dilestarikan dan diapresiasi.

11.Peningkatan Risiko Penyebaran Konten Negatif

Salah satu dampak buruk dari perkembangan iptek di masyarakat adalah peningkatan risiko penyebaran konten negatif. Terlebih dengan adanya media sosial dan internet, penyebaran berita palsu, bully online, Serta konten negatif lainnya dapat dilakukan dengan cepat dan mudah.

Hal ini sangat berbahaya bagi hubungan sosial, kesehatan mental, Serta harmoni masyarakat. Banyak kasus di mana penyebaran konten negatif telah memicu konflik di masyarakat, bahkan berujung pada kerusuhan dan kekerasan.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan teknologi dan media sosial. Kita harus memastikan bahwa informasi yang diakses dan di bagikan adalah benar dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.

Statistik Penyebaran Konten Negatif

Jenis Konten NegatifPersentase Penyebaran
Berita palsu45%
Bully Online30%
Konten pornografi15%
Ujaran Kebencian10%

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa berita palsu menjadi jenis konten negatif yang paling banyak menyebar di masyarakat, dengan persentase mencapai 45%. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kehati-hatian dalam mengecek sumber dan keabsahan informasi sebelum dibagikan kepada orang lain.

12.Pengaruh Teknologi terhadap Pengalaman Nyata

Perkembangan iptek dapat mengubah pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi realitas virtual yang dapat mengalihkan perhatian individu dari interaksi sosial dan pengalaman nyata yang lebih berarti. Pengalaman virtual yang ditawarkan oleh teknologi ini bisa sangat menggoda serta membuat individu kecanduan penggunaannya.

Akibatnya, individu cenderung melupakan interaksi sosial yang sebenarnya dan lebih memilih hidup dalam dunia virtual yang kurang berkualitas. Interaksi sosial yang sebenarnya akan sangat sulit terjadi jika individu lebih memilih terjebak dalam pengalaman virtual. Selain itu, pengalaman virtual juga dapat mempengaruhi kemampuan individu dalam membedakan dunia nyata dan dunia virtual, yang dapat membawa dampak negatif pada aspek psikologis.

Perubahan dalam Bentuk Hiburan

Perkembangan teknologi juga mengubah bentuk hiburan yang dihadirkan di masyarakat. Kini, masyarakat lebih cenderung menghabiskan waktu mereka untuk menonton film, mendengarkan musik, atau bermain game melalui platform digital daripada menikmatinya secara langsung melalui acara-acara budaya yang diselenggarakan di masyarakat.

Hiburan digital cenderung memberikan pengalaman yang lebih praktis dan mudah diakses, namun kurang memberikan kedalaman pengalaman budaya. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan masyarakat dalam memahami dan menghargai keanekaragaman budaya yang ada di sekitar mereka.

Peningkatan Risiko Kecanduan Teknologi

Dalam banyak kasus, individu terjebak ke dalam kecanduan teknologi dan sulit untuk mengontrol penggunaannya. Kecanduan tersebut dapat mengarah pada gangguan dalam berinteraksi sosial serta mempengaruhi kesehatan mental individu. Kecanduan teknologi juga dapat membuat individu kurang produktif dan menimbulkan permasalahan dalam aspek kehidupan yang lain, seperti pekerjaan dan hubungan sosial.

Tanda-tanda Kecanduan TeknologiImplikasi Kecanduan Teknologi
Oleh karena kecanduan, individu menghabiskan waktu yang tidak produktifKurang produktif dalam kegiatan sehari-hari
Individu kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas yang memerlukan perhatianMempengaruhi kemampuan kognitif individu
Individu mengalami kesulitan dalam berinteraksi sosial secara langsung

Secara keseluruhan, pengaruh teknologi terhadap pengalaman nyata dapat memberikan dampak negatif pada aspek sosial budaya, khususnya dalam hal interaksi sosial, hiburan, dan risiko kecanduan teknologi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami penggunaan teknologi yang bijak dan seimbang dalam kehidupan sehari-hari.

13.Dampak Iptek terhadap Identitas Budaya

Iptek telah mempengaruhi identitas budaya masyarakat. Perubahan sosial dan ekonomi yang dihasilkan oleh perkembangan iptek dapat menyebabkan pergeseran nilai dan norma yang diyakini dalam masyarakat. Hal ini dapat mengubah cara individu memandang dan mengidentifikasi diri mereka sendiri, serta merugikan keberlanjutan adat istiadat yang turun-temurun dijalankan.

Banyak nilai tradisional yang menjadi kurang dipercayai dan diabaikan karena pengaruh teknologi. Misalnya, adat istiadat yang berkaitan dengan upacara adat, keterampilan tradisional, dan cara berpakaian khas daerah. Semua ini berdampak pada hilangnya pengetahuan serta kearifan lokal yang penting untuk dipelajari dan diwariskan ke generasi selanjutnya.

Sebagai contoh, orang-orang mungkin lebih mengenal dan mempraktikkan gaya hidup Barat daripada adat-istiadat dan nilai-nilai tradisional Indonesia. Hal ini dapat merusak identitas budaya lokal, sekaligus merugikan keberlangsungan adat serta budaya yang sudah ada sejak lama.

Kesimpulan

Dalam era perkembangan iptek yang pesat, dampak negatif di bidang sosial budaya perlu diperhatikan. Perubahan dalam cara berkomunikasi, tergerusnya kebiasaan tradisional, perubahan nilai dan norma budaya, ketidakseimbangan antara iptek dan tradisi budaya, pengaruh iptek terhadap dinamika keluarga, perubahan gaya hidup dan kebiasaan konsumsi, abai terhadap nilai-nilai sejarah dan warisan budaya, dampak iptek terhadap dunia pendidikan, konflik antara iptek dan tradisi budaya, hilangnya keterampilan tradisional, peningkatan risiko penyebaran konten negatif, pengaruh teknologi terhadap pengalaman nyata, dan dampak iptek terhadap identitas budaya adalah hal-hal yang perlu menjadi perhatian bersama dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan iptek dan kearifan lokal.

Maka dari itu, perlu adanya upaya untuk mengurangi dampak negatif dari perkembangan iptek di bidang sosial budaya. Pendekatan yang tepat dapat dilakukan melalui pendidikan dan kampanye beserta menjunjung tinggi nilai-nilai sosial budaya yang ada. Selain itu, penting juga untuk memperkuat mekanisme perlindungan terhadap adat istiadat beserta warisan budaya lokal. Dengan demikian, diharapkan dapat tercipta kesinambungan antara kemajuan iptek dan kearifan lokal sebagai modal utama dalam membangun masyarakat yang maju dan berbudaya.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url