9 Contoh Teknologi Tidak Ramah Lingkungan yang Berkontribusi Terhadap Perubahan Iklim

contoh teknologi yang tidak ramah lingkungan
9 Contoh Teknologi Tidak Ramah Lingkungan yang Berkontribusi Terhadap Perubahan Iklim


9 Contoh Teknologi Tidak Ramah Lingkungan yang Berkontribusi Terhadap Perubahan Iklim

Perkembangan teknologi memberikan berbagai kemudahan bagi kehidupan kita. Namun, tidak semua teknologi ramah lingkungan bisa menimbulkan dampak positif bagi alam.ada juga yang berdampak negatif bagi alam Dalam artikel ini, kita akan membahas 9 contoh teknologi tidak ramah lingkungan yang berkontribusi terhadap perubahan iklim.Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini !!

1.Pemanasan Global akibat Mobil Berbahan Bakar Fosil

Satu diantara contoh teknologi yang tidak ramah pada lingkungan ialah mobil dengan bahan bakar fosil. Pemakaian bahan bakar fosil oleh kendaraan ini mendatangkan emisi gas rumah kaca yang mengakibatkan pemanasan global dan perubahan cuaca.

Berdasarkan laporan Badan Internasional Energi (IEA), Di bidang transportasi merupakan kontributor paling besar emisi karbon dioksida (CO2) di dunia. Kendaraan motor, khususnya mobil, ialah kontributor paling besar emisi CO2 ini.

Trend bertambahnya jumlah kendaraan motor di penjuru dunia, khususnya di beberapa negara berkembang seperti Indonesia, jadi ancaman untuk lingkungan karena makin banyak mobil dan motor yang bekerja, makin bertambah besar juga efeknya pada pemanasan global.

Usaha untuk mengurangi pengaruh mobil dengan bahan bakar fosil pada lingkungan diantaranya dengan meningkatkan teknologi mobil yang ramah pada lingkungan seperti mobil listrik dan mobil hidrogen. Disamping itu, penggunaan transportasi public dan pindah ke gaya hidup lebih berkesinambungan seperti jalan kaki atau naik sepeda bisa jadi jalan keluar untuk mengurangi emisi CO2 dari kendaraan motor.

2.Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara

Pembangkit listrik tenaga batu bara adalah contoh teknologi yang merusak lingkungan. Meskipun menyiapkan sumber daya energi yang murah dan konstan(stabil), pemakaian batu bara sebagai bahan bakar menciptakan emisi gas rumah kaca yang berperan pada pemanasan global dan perubahan cuaca. Tidak hanya itu, proses pembakaran batu bara mendatangkan sampah (limbah) beracun yang dapat mencemarkan udara, tanah, dan air.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, di tahun 2020, Indonesia mendatangkan sekitaran 180 juta ton sampah batu bara. Sampah ini memiliki kandungan zat yang berbahaya seperti merkuri, arsenik, dan sulfur dioksida yang berpengaruh buruk untuk kesehatan manusia dan lingkungan.

Jenis PencemaranDampak
Emisi Gas Rumah KacaMeningkatkan efek rumah kaca dan mengakibatkan perubahan iklim.
Partikulat UdaraMenyebabkan polusi udara, merusak kualitas udara dan kesehatan manusia.
Limbah AbuMencemari tanah, air, dan ekosistem.

Sebagai alternative, pemerintahan Indonesia sudah berusaha untuk meningkatkan pemanfaatan energi bersih seperti energi surya dan energi angin untuk mengurangi keterikatan pada energi fosil. Akan tetapi, Pemerintah memerlukan support dan kesadaran dari warga dan industri agar bisa berpindah ke sumber daya energi yang lebih ramah pada lingkungan.

3.Industri Pertanian Intens dan Efeknya Pada Lingkungan

Industri pertanian intensif ialah sistem pertanian kekinian yang memakai teknologi untuk meningkatkan produksi dan efektivitas. Tetapi, teknologi ini mempunyai dampak negatif pada lingkungan dan keanekaragaman hayati.

Pemakaian pestisida dan pupuk kimia dalam industri pertanian intensif bisa mencemarkan air tanah dan mengurangi keberagaman hayati. Tidak hanya itu, pemakaian mesin pertanian dan alat berat berperan pada emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana.

Resiko Pemakaian Pestisida

Pemakaian pestisida dalam industri pertanian dapat menaikkan hasil produksi dan membantu buat perlindungan tanaman dari gempuran hama dan penyakit. Tetapi, pemakaian pestisida yang terlalu berlebih bisa mencemarkan tanah, air, dan udara serta berpengaruh pada keberagaman hayati.

Pestisida yang mencemarkan tanah dan air bisa mengakibatkan keracunan pada organisme yang hidup di situ dan menghancurkan rantai makanan. Tidak hanya itu, pemakaian pestisida yang berlebihan bisa mengusik keseimbangan ekosistem dan mengakibatkan pengurangan populasi serangga yang penting untuk pertanian.

Dampak Pemakaian Pupuk Kimia

Pupuk kimia yang dipakai dalam industri pertanian intensif bisa menaikkan hasil produksi dan mempercepat perkembangan tanaman. Akan tetapi, pemakaian pupuk kimia yang terlalu berlebihan bisa mencemarkan dan menghancurkan lingkungan, termasuk air tanah dan sungai.

Pupuk kimia mengakibatkan tingkat nitrogen dan fosfor di tanah jadi tinggi yang mengakibatkan eutrofikasi sungai dan danau. Eutrofikasi bisa mengakibatkan kematian massal ikan dan mempengaruhi keberagaman hayati lain dalam ekosistem air tawar.

4.Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam

Pertambangan minyak bumi dan gas alam adalah aktivitas yang merusak lingkungan. Proses ekstraksi minyak dan gas mengakibatkan kerusakan pada ekosistem darat dan laut dan mengakibatkan pengaruh negatif di lingkungan sekitar.

Pertambangan minyak bumi dan gas alam, terutama di daerah yang bersisihan dengan permukiman, bisa mengakibatkan masalah pada kesehatan manusia karena emisi gas beracun dan partikel yang terisap oleh warga setempat.

Dampak Pertambangan terhadap Lingkungan

Proses ekstraksi minyak dan gas alam memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan, di antaranya:

  1. Penggundulan hutan dan kerusakan habitat satwa liar akibat pembangunan jalan akses dan infrastruktur pendukung lainnya.

  2. Kerusakan keanekaragaman hayati akibat pencemaran udara, air dan tanah. Limbah cair yang dihasilkan selama proses ekstraksi mengandung bahan kimia beracun dan dapat mencemari sungai dan laut.

  3. Peningkatan risiko bencana ekologis seperti terjadinya kebakaran hutan, tanah longsor dan banjir.

Indonesia adalah salah satu negara dengan produksi minyak bumi dan gas alam terbesar di dunia. Sebagai negara yang bergantung pada produksi minyak dan gas alam, Indonesia perlu melakukan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

5.Pabrik Semen dan Dampaknya pada Lingkungan

Pabrik semen adalah satu diantara industri yang mempunyai imbas besar pada lingkungan. Proses produksi semen membutuhkan bahan baku seperti batu kapur, tanah liat, dan pasir yang perlu ditambang dari alam. Penambangan bahan baku ini bisa mengakibatkan kerusakan pada ekosistem dan alam sekitar.

Tidak hanya itu, pabrik semen mendatangkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida, nitrogen oksida, dan sulfur dioksida. Emisi gas-gas ini bisa mengakibatkan polusi udara dan berperan pada perubahan cuaca.

Tidak itu saja, proses produksi semen mendatangkan debu dari bahan mentah dan penggilingan. Debu ini bisa mencemarkan udara dan sekitar lingkungan pabrik. Sampah (limbah) padat yang dibuat bisa mencemarkan air dan tanah sekitaran pabrik.

Berdasar beberapa fakta itu, penting untuk pabrik semen untuk memerhatikan dampak produksinya pada lingkungan. Proses produksi semen yang ramah pada lingkungan bisa dilaksanakan menggunakan teknologi pengurangan emisi gas, mengurangi pemakaian energi, dan menghasilkan sampah yang bisa didaur kembali.

6.Dampak Pembangunan dam terhadap lingkungan

Pembangunan dam atau bendungan adalah salah satunya contoh teknologi yang dipakai untuk mendatangkan listrik atau irigasi. Akan tetapi, pembangunan dam  mempunyai pengaruh negatif pada lingkungan.

Satu diantaranya pengaruh negatif pembangunan dam ialah perubahan saluran sungai. Dengan menaikkan volume air ada di belakang bendungan, saluran sungai di hilir akan menyusut bahkan juga kering. Ini bisa mempengaruhi kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan yang hidup disekitaran sungai.

Disamping itu, pembangunan dam bisa mengakibatkan lenyapnya komunitas dan keberagaman hayati. Dengan menaikkan volume air yang ada di belakang bendungan, daerah yang semula kering akan tergenang air. Ini bisa mengakibatkan lenyapnya komunitas dan populasi hewan dan tumbuhan yang ada di sana.

Tidak itu saja, pembangunan dam bisa mengakibatkan kenaikan emisi gas rumah kaca. Saat bahan organik di perairan tergenang dan membusuk, gas metana dan karbon dioksida akan dilepaskan ke atmosfer. Ini bisa berperan pada perubahan cuaca di dunia.

Untuk mengurangi pengaruh negatif pembangunan dam pada lingkungan, perlu dilaksanakan pengawasan dan evaluasi selama pembangunan. Disamping itu, penting dilaksanakan analisis pada dampak lingkungan saat sebelum memilih untuk membuat sebuah bendungan.

7.Pemakaian Pewarnaan Tekstil dan Imbas Pada Lingkungan

Industri tekstil adalah industri yang mempunyai pengaruh besar pada lingkungan. Pemakaian bahan kimia seperti pewarnaan tekstil ialah faktor utama yang mengakibatkan dampak tersebut.

Pabrik produksi tekstil membutuhkan pemakaian zat kimia beresiko seperti asam sulfat, klorin, dan logam berat pada proses pewarnaan. Zat kimia ini bisa mencemarkan air sampah dan mendatangkan sampah(limbah) beracun yang merusak lingkungan.

Pengaruh dari pemakaian pewarnaan tekstil pada lingkungan benar-benar beresiko. Sampah tekstil bisa memiliki kandungan beberapa zat beracun seperti arsenik, merkuri, dan timbal yang bisa mencemarkan air dan tanah.

Jenis Bahan KimiaDampak Terhadap Lingkungan
Asam SulfatMencemari air dan tanah
KlorinMencemari air dan tanah, membahayakan keanekaragaman hayati
Logam BeratMencemari air dan tanah, membahayakan keanekaragaman hayati

Selainnya pengaruh pada lingkungan, pemakaian pewarnaan tekstil bisa berbahaya untuk kesehatan pekerja. Zat kimia beresiko bisa berpengaruh buruk pada mekanisme pernafasan dan mekanisme saraf.

Karena itu, dibutuhkan usaha untuk mengurangi pengaruh pewarnaan tekstil pada lingkungan. Sejumlah alternative yang bisa dilaksanakan ialah pemakaian pewarna ramah pada lingkungan dan pemrosesan air sampah lebih efisien.

8.Pemakaian Pestisida dalam Pertanian

Pestisida ialah bahan kimia yang dipakai untuk mengontrol hama dan penyakit pada tanaman. Walaupun pestisida bisa meningkatkan hasil panen, pemakaiannya berpengaruh negatif pada lingkungan.

Pestisida mencemarkan tanah, air, dan udara. Bahan kimia dalam pestisida dapat menghancurkan ekosistem dan mengusik keseimbangan alami lingkungan. Ditambah lagi, pemakaian pestisida dengan terlalu berlebihan bisa mengurangi keberagaman hayati dan dapat menyebabkan permasalahan kesehatan manusia.

Menurut penelitian, pestisida bisa mengakibatkan kekebalan pada hama dan memacu kenaikan populasi hama yang lebih tahan pada pestisida. Keterikatan petani pada pestisida bisa meningkatkan ongkos produksi dan membuat dampak negatif keuangan lebih besar.

Walaupun ada penataan dan kontrol yang ketat atas pemakaian pestisida, penting untuk petani dapaat mempertimbangkan alternative pengendalian hama dan penyakit tanaman yang lebih ramah pada lingkungan, seperti sistem organik atau biologi.

9.Penggunaan Plastik Sekali Pakai dan Dampaknya terhadap Lingkungan

Penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong plastik, botol air minum, dan sedotan plastik sangat merusak lingkungan. Plastik sulit terurai dan berkontribusi pada polusi lautan dan lingkungan. Berikut adalah beberapa dampak dari penggunaan plastik sekali pakai:

  1. Plastik menyumbat saluran pembuangan dan mengakibatkan banjir.

  2. Plastik membunuh hewan laut yang memakan atau terperangkap olehnya.

  3. Plastik menghasilkan bahan kimia berbahaya ketika terurai dan mencemari tanah dan air.

  4. Plastik membutuhkan sumber daya minyak bumi yang terbatas untuk produksinya.

Untuk mengurangi dampak penggunaan plastik sekali pakai, kita dapat melakukan beberapa tindakan seperti:

  • Menggunakan tas belanja reusable dari bahan yang dapat didaur ulang.

  • Menggunakan botol minum reusable dari bahan stainless steel atau kaca.

  • Menghindari penggunaan sedotan plastik dan beralih ke sedotan stainless steel atau bambu.

  • Mendaur ulang plastik agar tidak mencemari lingkungan.


Dalam artikel ini, telah disebutkan 9 contoh teknologi yang tidak ramah lingkungan. Penggunaan teknologi-teknologi ini berkontribusi terhadap perubahan iklim, pencemaran lingkungan, dan kerusakan ekosistem. Oleh karena itu, kita perlu mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan sebelum menggunakan teknologi tersebut. Apabila memungkinkan, kita harus mencari alternatif yang lebih ramah lingkungan.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url