Kewarganegaraan Digital Disebut Juga Sebagai Warga Digital
Kewarganegaraan Digital Disebut Juga Sebagai Warga Digital
Fungsi Kewarganegaraan Digital
Kewarganegaraan digital memiliki beberapa fungsi yang penting dalam era technologi informasi dan digital. Berikut adalah beberapa fungsi kewarganegaraan digital:
Membentuk dunia digital yang bertanggungjawab: Warganegaraan digital membuat netizen bisa memakai technologi secara baik dan bertanggung jawab sama seperti kehidupan di dunia nyata. Warganegaraan digital akan menghindar terjadi nya cyberbullying (pembulian di jagat maya) dan cyberharrasment (penghinaan di dunia maya).
Membentuk keamanan digital: Warga negaraan digital membuat netizen bisa membuat perlindungan diri sendiri dan seseorang dari teror dan bahaya yang berada di dunia digital, seperti virus, malware, phishing, hacking, dan sebagainya. Warga negaraan digital membuat netizen bisa melindungi privacy dan data personal mereka dari perampokan dan penyimpangan.
Membuat akses informasi yang berkualitas: Warga negaraan digital membuat netizen bisa memilih dan memisah informasi yang betul dan berguna dari informasi yang keliru dan bikin rugi. Warga negaraan digital membuat netizen bisa berperan di dalam menyebarkan informasi yang positif dan mendidik.
Konsep Kewarganegaraan Digital
Kewarganegaraan digital merujuk pada hubungan individu dengan dunia maya atau lingkungan digital. Konsep ini melibatkan hak, kewajiban, tanggung jawab, dan identitas individu dalam ranah digital. Berikut adalah beberapa konsep kewarganegaraan digital:
Empati: Netizen harus bisa mengerti dan menghargai perasaan, opini, dan kepentingan orang lain yang berada di dunia digital. Netizen juga harus bisa melakukan komunikasi secara santun, sopan, dan hormat.
Memahami cara kerja internet: Netizen harus mengenali bagaimana internet bekerja, bagaimana informasi diletakkan, diolah, dan disebarkan, Serta bagaimana technologi bisa memengaruhi kehidupan nyata.
Memahami data pemakai internet: Netizen harus memahami apa data yang mereka berikan dan terima waktu memakai internet, bagaimana data itu dipakai dan diproteksi, dan apa hak dan kewajiban mereka berkaitan dengan data tersebut.
Literatur computer internet: Netizen harus menguasai ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memakai technologi dengan efisien, efektif, dan benar. Netizen juga harus bisa mencari, menilai, dan memberikan informasi dengan krisis dan kreatif.
Pahami ketimpangan dalam kepenguasaan technologi maju: Netizen harus bisa mengetahui adanya ketidaksamaan akses dan kemampuan saat memakai technologi di antara pribadi, kelompok, atau negara. Netizen harus bisa ikut serta saat menangani ketimpangan itu dengan share, bekerjasama, dan bereksperimen.
Ciptakan kenyamanan dan keharmonisan: Netizen harus membuat situasi yang sangat nyaman dan serasi dalam berhubungan di dunia digital. Netizen juga harus bisa menghindar dari perselisihan, hasutan, dan diskriminasi yang bisa menghancurkan jalinan sosial.
Gunakan digital dengan aman: Netizen bisa memakai technologi secara aman dan sehat. Netizen juga harus bisa menghindar dari imbas negatif dari pemakaian technologi, seperti ketagihan, depresi, masalah kesehatan, dan lain-lain.
Pelanggaran Kewarganegaraan Digital
Kewarganegaraan digital mempunyai aturan-aturan dan etika yang perlu di ikuti oleh netizen. Apabila netizen menyalahi ketentuan dan etika itu, maka mereka bisa disebutkan mengerjakan pelanggaran kewarganegaraan digital. Contoh-contoh pelanggaran Warganegaraan digital ialah:
Membuat dan menyebarkan informasi hoaks: Informasi hoaks ialah informasi palsu yang dibikin untuk tujuan menipu, atau memprovokasi seseorang. Informasi hoaks dapat memberikan kerugian bagi kita, kelompok, atau negara sebagai target.
Pencemaran nama baik: Pencemaran nama baik ialah perlakuan yang merendahkan atau mencemari nama baik seorang atau sesuatu instansi di muka umum. Pencemaran nama baik bisa dilaksanakan dengan langkah menulis, memberi ucapan, atau menghadirkan beberapa hal yang tidak betul atau mungkin tidak patut.
Penipuan online. Penipuan online adalah tindakan yang manfaatkan technologi untuk ambil keuntungan dari pihak lain dengan tidak jujur atau mungkin tidak resmi. Penipuan online bisa berbentuk phishing, skimming, hacking, dan sebagainya.
Menebarkan informasi kedengkian. Informasi kedengkian ialah informasi yang memiliki kandungan elemen kedengkian, perseteruan, atau diskriminasi pada seorang atau sesuatu barisan berdasarkan identitas, seperti agama, ras, etnis, gender, atau tujuan seksual. Informasi kedengkian bisa memunculkan perselisihan, kekerasan, atau pemecahan.
Pembajakan. Pembajakan ialah perlakuan yang menyalahi hak cipta atau hak kekayaan cendekiawan dari seorang atau sesuatu instansi dengan mengopi, mengganti, atau menebarkan beberapa karya yang diproteksi tidak ada ijin atau tanpa memberi penghargaan.
Ringkasan
Kewarganegaraan digital ialah etika sikap yang pas dan bertanggungjawab berkaitan dengan pemakaian technologi informasi. Kewarganegaraan digital dikatakan sebagai masyarakat digital, yakni mereka yang kerap memakai technologi untuk memperoleh informasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Warganegaraan digital mempunyai fungsi, ide, dan ketentuan yang perlu dimengerti dan diaplikasikan oleh netizen. Warganegaraan digital harus mempunyai tujuan untuk membuat dunia digital yang bertanggungjawab, aman, dan berkualitas.